Yakin Tidak Mau Jadi Ustad Ustadzah di Televisi ?

Yakin Tidak Mau Jadi Ustad Ustadzah di Televisi ? - Beberapa waktu yang lalu muncul berita yang cukup heboh, yakni petisi kepada seoarang dai yang dibilang ustad abal-abal, dai yang cuma cari uang saja. Entah benar atau tidak ? Memang sekarang ini banyak orang yang ceramah di televisi hanya mengandalkan ilmu dari Google, tidak pernah ngaji, sok tahu tentang agama padahal ilmu agama masih seujung kuku. Ilmu masih seujung kuku mudah menfatwa orang lain salah, seakan-akan benar sendiri. Sedikit haram, sedikit-sedikit bidah.
Yakin Tidak Mau Jadi Ustad Ustadzah di Televisi ? - Beberapa waktu yang lalu muncul berita yang cukup heboh, yakni petisi kepada seoarang dai yang dibilang ustad abal-abal, dai yang cuma cari uang saja. Entah benar atau tidak ?

Memang sekarang ini ada orang yang ceramah di televisi hanya mengandalkan ilmu dari Google, tidak pernah ngaji, kurang tahu tentang agama padahal ilmu agama masih awam. Ilmu masih seujung kuku mudah menfatwa orang lain salah, seakan-akan benar sendiri. Sedikit haram, sedikit-sedikit bidah. Wah-wah

Yakin Tidak Mau Jadi Ustad Ustadzah di Televisi ?



Sebenarnya banyak dari kalangan santri yang benar-benar dapat melakukan da'wah yang benar, dai yang pernah nyantri, dai yang benar-benar tahu dasar agama, namun entah kemana mereka ?

Lebih Banyak Audien Lebih Baik

Jika lebih banyak audien tentu akan lebih banyak orang mendengarkan dakwah kita. Misalnya saja kita ceramah di televisi nasional maka tentu saja pemirsanya lebih banyak. Bukankah hal itu lebih baik ?

Sebenarnya bukan hanya televisi saja, radio pun dapat dimanfaatkan sebagai media dakwah. Radio pun memiliki pendengar yang banyak jika radio tersebut terkenal. Mengingatkan akan kebaikan seribu orang lebih baik daripada mengigatkan satu orang. Benar kan ?

Tidak Ikhlas - Ustad Bayaran

Mungkin ini alasan yang sering menjadi alasan mengapa seseorang tidak mau berdakwah di televisi? Takut di cap tidak ikhlas atau takut di beri label ustad bayaran ?

Kenapa mesti takut di beri cap tidak ikhlas ? Apakah orang lain tahu isi hati kisah? Apakah mereka tahu tujuan kita berdakwah ? Karena itulah sebaiknya jika bisa berdakwah di televisi atau radio terkenal di terima saja dan diniatkan untuk berdakwah. Jika ada orang lain menghukumi kita cuek saja.

Masalah bayaran silakan terima uang tersebut. Tetapi jangan di makan, gunakan untuk kebaikan kembali : Untuk membangun pesantren, membangun madrasah, membangun masjid dan lainnya yang tentunya bermanfaat untuk umat. Pengasuh PP Sunan Drajat : Prof. Dr. KH. Abdul Ghofur saja jelas mengatakan bahwa beliau menerima uang jika beri orang lain namun beliau tidak menggunakan untuk kepentingan pribadi, beliau gunakan uang tersebut untuk membangun pesantren dan perjuangan agama.

Jika sudah terkenal jangan sombong. Gunakanlah ketenaran untuk menyampaikan Agama Allah. Mereka yang ilmu belum cukup saja mau ceramah, ngajinya dari internet mau berdakwah di televisi. Atau mereka yang dari golongan aliran keras, yang mudah menyalahkan orang lain bisa berdakwah di televisi loh. Anda kapan ?