Sekilas Tentang MAN Denanyar Jombang

Sekilas Tentang MAN Denanyar Jombang - Sekilas tentang berdirinya MAN Denanyar Jombang adalah atas prakarsa pengasuh Pondok Pesantren Mamba’ul Ma’arif untuk didirikannya lembaga lanjutan yang berupa Madarsah Aliyah putra dan putri pada tahun 1962, yang pelajaran umumnya setaraf dengan SLTA dan diberikan materi tambahan yang secara intensif berpola kepesantrenan, yaitu mencakup 70 % materi keagamaan dan selebihnya 30 % materi umum . Kenyataannya seperti ini menjadikan Madrasah Aliyah Mamba’ul Ma’arif dapat berjalan dengan lancar baik dan stabil. Dalam proses perkembangan Madrasah Aliyah, maka diusahakannya peningkatan penyempurnaan, dalam hal ini diajukanlah permohonan proses penegerian bagi Madrasah Aliyah tersebut. Dan setelah sekitar 7 tahun lembaga itu berjalan, tepat pada tahun 1969, Madrasah Aliyah menjadi pendidikan modern melalui SK. Menteri Agama RI. No. 24/1969 tertanggal 4 Maret 1969 resmi menjadi Madrasah Aliyah Negeri. Sejak itulah, hubungan antara pondok pesantren Mamba’ul Ma’arif Denanyar dengan Departemen Agama selalu menjalin hubungan dan kerjasama. Selesailah peletakkan sendi-sendi pendidikan Mamba’ul Ma’arif dari tingkatan Ibtida’iyah sampai dengan tingkatan Aliyah. Dengan gambaran perkembangan tersebut, akhirnya MAN yang berada di lingkungan Pondok Pesantren Mamba’ul Ma’arif banyak melahirkan abituren-abituren yang berkiprah dalam kancah nasional: anggota MPR, DPR, ABRI, Pegawai Tinggi pemerintah, dan jabatan-jabatan strategis lainnya bahkan hingga kini. Dalam pengelolaan kurikulum, MAN Denanyar Jombang menyatukan dan mengembangkan dua domain baik dari Departemen Agama maupun dari Pondok Pesantren. Sebagaimana lazimmnya Pondok Pesantren di Indonesia, Mamba’ul Ma’arif mensinergikan antara sistem salafiyah dan sistem modern. Kemasan inilah yang menjadikan MAN Denanyar Jombang memiliki keistimewaan daripada MAN yang lain. Maka, fenomena akan terus berlanjut dan berkembang sesuai dengan masa-masa yang tentu membutuhkan konsep dan paradigma serba up to date. Secara subtansial dengan apapun dan cara bagaimanapun pendidikan MAN Denanyar Jombang akan dikelola dengan maqasid­ dengan basic kepesantrenan yang terdairi dari lima karakter dasar, yaitu melahirkan para santri atau peserta didik yang beriman, berilmu, beramal, berakhlaq, dan berwawasan.
Sekilas Tentang MAN Denanyar Jombang

Sekilas Tentang MAN Denanyar Jombang - Sekilas tentang berdirinya MAN Denanyar Jombang adalah atas prakarsa pengasuh Pondok Pesantren Mamba’ul Ma’arif untuk didirikannya lembaga lanjutan yang berupa Madarsah Aliyah putra dan putri pada tahun 1962, yang pelajaran umumnya setaraf dengan SLTA dan diberikan materi tambahan yang secara intensif berpola kepesantrenan, yaitu mencakup 70 % materi keagamaan dan selebihnya 30 % materi umum . Kenyataannya seperti ini menjadikan Madrasah Aliyah Mamba’ul Ma’arif dapat berjalan dengan lancar baik dan stabil. Dalam proses perkembangan Madrasah Aliyah, maka diusahakannya peningkatan penyempurnaan, dalam hal ini diajukanlah permohonan proses penegerian bagi Madrasah Aliyah tersebut.




Dan setelah sekitar 7 tahun lembaga itu berjalan, tepat pada tahun 1969, Madrasah Aliyah menjadi pendidikan modern melalui SK. Menteri Agama RI. No. 24/1969 tertanggal 4 Maret 1969 resmi menjadi Madrasah Aliyah Negeri. Sejak itulah, hubungan antara pondok pesantren Mamba’ul Ma’arif Denanyar dengan Departemen Agama selalu menjalin hubungan dan kerjasama.


Selesailah peletakkan sendi-sendi pendidikan Mamba’ul Ma’arif dari tingkatan Ibtida’iyah sampai dengan tingkatan Aliyah. Dengan gambaran perkembangan tersebut, akhirnya MAN yang berada di lingkungan Pondok Pesantren Mamba’ul Ma’arif banyak melahirkan abituren-abituren yang berkiprah dalam kancah nasional: anggota MPR, DPR, ABRI, Pegawai Tinggi pemerintah, dan jabatan-jabatan strategis lainnya bahkan hingga kini. Dalam pengelolaan kurikulum, MAN Denanyar Jombang menyatukan dan mengembangkan dua domain baik dari Departemen Agama maupun dari Pondok Pesantren. Sebagaimana lazimmnya Pondok Pesantren di Indonesia, Mamba’ul Ma’arif mensinergikan antara sistem salafiyah dan sistem modern. Kemasan inilah yang menjadikan MAN Denanyar Jombang memiliki keistimewaan daripada MAN yang lain. Maka, fenomena akan terus berlanjut dan berkembang sesuai dengan masa-masa yang tentu membutuhkan konsep dan paradigma serba up to date. Secara subtansial dengan apapun dan cara bagaimanapun pendidikan MAN Denanyar Jombang akan dikelola dengan maqasid­ dengan basic kepesantrenan yang terdairi dari lima karakter dasar, yaitu melahirkan para santri atau peserta didik yang beriman, berilmu, beramal, berakhlaq, dan berwawasan.

http://mandenanyar.sch.id/