Keutamaan Ayat Kursi Yang Harus Diketahui

Terdapat beberapa hadits Nabi Muhammad SAW. yang membicarakan keutamaan membaca dan menghafalkan ayat kursi. Ubay bin Ka’ab adalah seorang sahabat yang sangat tekun mendalami studi Al-Qur’an pada masa Nabi saw. Rasulullah saw. juga selalu mendorong dan menganjurkan para sahabatnya untuk mendalami ayat kursi. Sayyidina Ali bin Abu Thalib ra. berkata, “Aku mendengar Nabimu berkhutbah di atas mimbar, ‘Barangsiapa membaca ayat kursi setiap selesai shalat fardhu, maka tidak ada yang dapat menghalanginya masuk ke surga kecuali kematian; dan tidak ada yang tekun membaca ayat kursi kecuali orang yang benar atau ahli ibadah; dan barangsiapa membacanya ketika hendak tidur, maka Allah swt. akan memberikan keamanan terhadap diri, tetangga, dan tetangga dari tetangganya.”

Keutamaan Ayat Kursi Yang Harus Diketahui

Ayat Kursi :اَللهُ لَآ إِلٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَآءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ

“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.” (QS. Al-Baqarah : 255)


Keutamaan Ayat Kursi Yang Harus Diketahui
 
Terdapat beberapa hadits Nabi Muhammad SAW. yang membicarakan keutamaan membaca dan menghafalkan ayat kursi. Ubay bin Ka’ab adalah seorang sahabat yang sangat tekun mendalami studi Al-Qur’an pada masa Nabi saw. Rasulullah saw. juga selalu mendorong dan menganjurkan para sahabatnya untuk mendalami ayat kursi.

Sayyidina Ali bin Abu Thalib ra. berkata, “Aku mendengar Nabimu berkhutbah di atas mimbar, ‘Barangsiapa membaca ayat kursi setiap selesai shalat fardhu, maka tidak ada yang dapat menghalanginya masuk ke surga kecuali kematian; dan tidak ada yang tekun membaca ayat kursi kecuali orang yang benar atau ahli ibadah; dan barangsiapa membacanya ketika hendak tidur, maka Allah swt. akan memberikan keamanan terhadap diri, tetangga, dan tetangga dari tetangganya.”

Tsa’labi meriwayatkan hadits dari Abdullah bin Umar bin Khattab ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda : “Barangsiapa membaca ayat kursi sehabis melaksanakan shalat fardhu, maka akn berada di dalam genggaman Tuhan Yang Mahaagung lagi Mahamulia, dan laksana orang yang berperang bersama para nabi hingga gugur sebagai syahid."


Abdullah bin Mas’ud ra. adalah seorang sahabat yang diakui keluasan ilmunya dan kedalaman pemahamannya dalam hal menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an. Diriwayatkan, bahwa Abdullah bin Mas’ud pernah berkata tentang ayat kursi, “Barangsiapa membaca sepuluh ayat dari surah Al-Baqarah pada setiap malam di rumahnya, maka setan tidak akan memasuki rumahnya hingga pagi.”


Abdullah bin Mas’ud menjelaskan sepuluh ayat yang dimaksudnya, yaitu empat ayat permulaan surah Al-Baqarah, ayat kursi dan dua ayat berikutnya, kemudian tiga ayat terakhir surah Al-Baqarah.

Rasulullah saw. menambahkan, “Wahai Ali, dalam ayat (kursi) tersebut terdapat lima puluh kata, dan pada masing-masingnya terkandung lima puluh keberkahan.”

Abu Abdillah (Ja’far Shadiq) ra. berkata : “Setiap sesuatu mempunyai ujung (puncak) dan penghujung Al-Qur’an adalah ayat kursi.”

Abu Ja’far (Muhammad) al-Baqir ra. berkomentar tentang keutamaan ayat kursi : “Barangsiapa membaca ayat kursi sekali, maka Allah memalingkan darinya seribu kesulitan dunia dan seribu kesulitan akhirat. Kesulitan paling ringan di dunia adalah kefakiran dan kesulitan paling ringan di akhirat adalah siksa kubur.”

Wallahu A’lam


Sumber : Ensiklopedi Al-Qur’an