Berapa Biaya Hidup Di Pondok Pesantren

Berapa Biaya Hidup Di Pondok Pesantren - Hidup di pondok pesantren tentunya butuh biaya. Bagi yang sudah pernah tinggal di pesantren mungkin akan paham kira-kira berapa hidup di pesantren. Berapa biaya hidup di pondok pesantren ? Jawabannya adalah relatif. Tergantung di pesantren mana ia tinggal dan seperti apa daerah tersebut. 

Berapa Biaya Hidup Di Pondok Pesantren
Secara garis besar faktor yang mempengaruhi biaya hidup di pondok pesantren adalah sebagai berikut :

1. Manajemen Pondok Pesantren

Pondok Pesantren di Indonesia bermacam-macam. Kesemuanya memiliki manajemen yang berbeda dalam mengelola pondok pesantren, namun ada pula yang memiliki kesamaan. Misalnya saja dalam hal pengajian kitab, antara satu ponpes lain bisa saja berbeda. Begitu pula dalam hal biaya hidup di pesantren. Ada pondok pesantren yang mana pondok pesantren tersebut sudah menyiapkan makanan setiap hari untuk para santri. Contohnya saja Pondok Pesantren Sunan Drajat Lamongan, dimana para santri setiap hari sudah disiapkan jatah makan pagi dan siangnya. Santri hanya perlu membayar perbulan sekitar Rp. 200.000 (saat artikel ini ditulis pada tahun 2016). Itu sudah termasuk biaya pendidikan dan biaya lain yang sudah terinci di PP Sunan Drajat. Untuk makan malam para santri bisa memilih. Di dalam pesantren disediakan beberapa kantin yang menjual makanann dan kebutuhan sehari-hari di ponpes.

Ada pula yang pondok pesantren yang membebaskan para santrinya untuk urusan makan. Ada yang boleh membeli ke pedagang sekitar pondok pesantren. Atau juga yang pandai memasak bisa memasak sendiri. Kalau memasak sendiri lebih terkesan dan lebih nikmat. Efeknya terasa karena merasakan bagaimana sulitnya memasak makanan tersebut. Enak apa tidak ya tetap dimakan karena sudah lapar dan juga makanan tersebut adalah hasil dari usaha kita. 😁

2. Letak Geografis Pondok Pesantren

Mengapa letak geografis berpengaruh ? Agar mudah untuk menjawab di contohkan saja. Misalnya, biaya hidup Pondok Pesantren yang berada di Lamongan bagian utara akan berbeda dengan biaya hidup di PonPes yang berada di Kediri dan Blitar. Hal ini karena pengaruh daerah. Harga makanan di setiap daerah berbeda.

Walaupun Pondok pesantren sudah menata para santri seperti yang sudah dijelaskan pada penjelasan point di atas tetap saja berbeda. Contohnya, Pondok Pesantren A yang berada di Jawa Timur bagian utara menetapkan biaya makan setiap bulan 250.000 perbulan, sudah termasuk makan dan biaya pendidikan. Pesantren B yang berada di Jawa Timur bagian selatan menetapkan biaya perbulan 180.000 perbulan sudah termasuk makan dan biaya pendidikan. Kurang lebih contohnya seperti itu agar lebih mudah dipahami.

3. Pengaruh Lingkungan

Hidup di pondok Pesantren tentunya akan menemukan berbagai macam teman. Ada yang boros suka jajan, ada yang pelit jajan, ada pula yang biasa-biasa saja. Hal inilah yang mempengaruhi dalam biaya seorang santri. Kalau temannya suka jajan ke kantin biasanya santri tersebut juga ikut-ikutan ke kantin maka akibatnya adalah boros. Dalam hal ini para santri harus bisa menyikapi hal itu. Harus mengerti mana yang harus dibeli dan tidak.

Jadi pada intinya biaya hidup di Pondok Pesantren berbeda-beda karena di pengaruhi manajemen pondok pesantren, letak geografis pondok pesantren, dan juga lingkungan pergaulan santri itu sendiri.