Ketika Pendemo Keseleo Lidah

Ketika Pendemo Keseleo Lidah - Di siang hari yang cukup terik, ratusan massa dari berbagai daerah di sebuah kabupaten berkumpul di depan kantor DPRD setempat.

Ketika Pendemo Keseleo Lidah - Di siang hari yang cukup terik, ratusan massa dari berbagai daerah di sebuah kabupaten  berkumpul  di depan kantor DPRD setempat. Mereka ingin menyampaikan aspirasi  penolakan terhadap rencana reklamasi salah satu pantai yang berada di kabupaten itu.

Ketika Pendemo Keseleo Lidah

Sudah dua orang menyampaikan orasi dalam demo tersebut. Maka tampillah orang ketiga. Namun sayang, baru 2 menit sang orator berkoar-koar, ia terbatuk-batuk. Dia pun menghentikan orasinya dan menyerahkan mikrofon kepada teman di sebelahnya.

Sebut saja Man Udin, laki-laki asal desa ini kebetulan berdiri di barisan depan berdampingan dengan para orator demo. Entah apakah secara kebetulan pula ia diserahi mikrofon oleh orator ketiga tadi. Yang jelas dengan begitu bersemangatnya, Man Udin lalu maju satu langkah dan melanjutkan orasi yang sempat terputus dengan berteriak:

“Tolak Proklamasi...Tolak Proklamasi... Tolak Proklamasi...”. 

Teriakan orator pengganti ini membuat suasana demo menjadi riuh. Suara teriakan dan tawa terkekeh-kekeh terdengar dari para pendemo. Situasi ini justru membuat Man Udin semakin bersemangat dan kembali berteriak:

“Tolak Proklamasi....Tolak Proklamasi....Tolak Proklamasi...”

Mungkin masih terngiang di benak Man Udin kata “proklamasi”. Karena demo itu berlansung beberapa hari setelah bangsa Indonesia memperingati hari proklamasi kemerdekaannya. Beruntung ia segera ditarik mundur  ke belakang.

Melihat peristiwa itu, barisan Polisi pengawal aksi demo pun tidak dapat menahan tawanya.
Hosni Rahman Via NU Online