Kisah Imam Ghozali dan Lalat - Andai bisa dihitung, berapa banyak pahala Imam Al Ghazali? Torehan
karya tinta emasnya mulai beliau mengarang kitab hingga sekarang yang
sudah berjalan seribu tahun lebih. Bila setiap detik orang yang
mempelajari kitab Ihya’ Ulumiddin yang beliau susun merupakan pahala,
lalu berapa pahala yang mengalir kepada beliau?
Secara matematik, di atas kertas, pahala inilah yang akan
mengantarkan Imam Al Ghazali masuk sorga. Namun, berbeda kenyataan
dengan kisah berikut.
Setelah Imam Al Ghazali wafat, ada salah seorang yang bermimpi
bertemu beliau, kamudian menanyakan bagaimana keadaanya di alam barzakh
sana?
Dijawab oleh Al Ghazali, beliau mengaku bahwa ia mendapat kenikmatan
bukan karena amaliyahnya di dunia yang berupa karangan kitab atau
sebagainya, namun karena lalat.
Dikisahkan, dahulu dunia literasi belum semodern sekarang, jika orang
ingin menulis harus menggunakan pena sedang pena tersebut tidak berisi
tinta di dalamnya. Cara menuliskan pena itu dengan cara dicelupkan dalam
wadah tinta, setelah digoreskan beberapa saat, tinta habis kembali.
Suatu ketika, saat Al Ghazali menulis, tiba-tiba ada lalat yang
hinggap, masuk ke wadah tinta dengan maksud ingin minum tinta tersebut.
Dengan dorongan belas kasih, Imam Al Ghazali membiarkan lalat itu minum
hingga kembali terbang pergi kembali.
Sebab belas kasihan itulah yang justru membuat Al Ghazali dimasukkan sorga oleh Allah SWT.