Khotbah Nikah yang Berbelok - Abul Aswad
Ad-Duali–peletak dasar ilmu nahwu (gramatika Arab)–suatu hari berkata
kepada anaknya, “Nak, saudara sepupumu ingin menikah. Ia menginginkanmu
baca khotbah nikah. Untuk mesti Kauhapal itu khotbah nikah.”
Selama dua hari-dua malam suntuk anak itu mempelajari khotbah nikah.
“Sudah siap?” kata Abul Aswad kepada anaknya di hari ketiga.
“Sudah dong pak, aku sudah mengapalnya.”
“Coba baca, aku mau dengar,” kata bapaknya.
“Baik, simak dan perhatian dengan seksama Pak.”
Lalu anaknya mulai membaca khotbah. “Alhamdulillâhi
nahmaduhû, wa nast’înuhû, wa natawakkalu alaih. Wa nasyhadu an lâ ilâha
illallâh, wa anna muhammadar rasûlullâh. Hayya alas shalâh, hayya alal
falâh….”
“Stop, jangan iqamah dulu. Aku belum bersuci,” kata Abul Aswad dengan jengkel. (Alhafiz K)
*) Dikutip dari Akhbarul Hamqa wal Mughaffalin (Hikayat Orang Dungu dan Lalai) karya Ibnul via NU or id
*) Dikutip dari Akhbarul Hamqa wal Mughaffalin (Hikayat Orang Dungu dan Lalai) karya Ibnul via NU or id