Sosok Khairul Azzam di Novel Ketika Cinta Bertasbih

Sosok Khairul Azzam di Novel Ketika Cinta Bertasbih - Lebih dikenal dengan KCB, salah satu novel Kang Abik (Habiburan Rahman El Shirazy). Novel Kang Abik ini merupakan novel pembangun jiwa yang banyak diminati.

Sosok Khairul Azzam di Novel Ketika Cinta Bertasbih - Lebih dikenal dengan KCB, salah satu novel Kang Abik (Habiburan Rahman El Shirazy). Novel Kang Abik ini merupakan novel pembangun jiwa yang banyak diminati. 

 Novel pembangun jiwa merupakan novel yang ditulis oleh penulisnya dengan tujuan untuk menyemangati, memotivasi, menggugah jiwa para pembacanya. Novel-novel Alumnus Al Azhar Mesir ini memang banyak yang pembangun jiwa. 

Sosok Khairul Azzam di Novel Ketika Cinta Bertasbih
Di novel KCB Kang Abik menjadikan sosok Khairul Azzam sebagai salah satu tokoh utama. Di kisahkan Khairul Azzam adalah seorang mahasiswa yang rela membuat tempe di sela-sela kuliahnya di Mesir.
Hasil dari membuat tempe tidak hanya untuk mencukupi kebutuhannya sendiri namun juga membiayai adik-adiknya yang juga dalam masa pendidikan. Hal ini ia lakukan karena di Indonesia orang tua-nya tinggal Ibunya saja. Khairul Azzam anak pertama, maka dia merasa bertanggung jawab untuk membiayai keluarganya.
Dari cerita di atas dapat kita tahu bahwa sosok Khairul Azzam berasal dari keluarga yang sederhana. Ia rela sampai 9 tahun tidak lulus kuliahnya karena bekerja. Sebenarnya dia bisa lulus cepat namun dia berpikir lain. Di Mesir ia bisa bekerja membuat tempe dan hasilnya bisa digunakan untuk biaya adik-adiknya. Kalaupun ia lulus dan kembali ke Indonesia belum tentu ia berpenghasilnya seperti halnya di Mesir. Dan untuk bisa bertahan di Mesir maka ia harus menjadi mahasiswa karena izinnya lebih mudah. Karena itulah ia sengaja mengulur-ulur agar tetap menjadi mahasiwa. Walaupun temannya sudah banyak yang kembali ke Indonesia.
Khairul Azzam dalam novel tersebut sengaja tidak menceritakan ke orang lain mengapa ia sampai bekerja membuat tempe tersebut. Ia rela dianggap mementingkan bekerja daripada belajar.
Penulis (Habiburahman El Shirazy) menggunakan tokoh Khairul Azzam ini untuk memotivasi para pemuda agar lebih bersemangat menjalami hidup dan bermanfaat untuk orang lain. Habiburahman El Shirazy saat mengajar di suatu kampus pernah menemukan mahasiswa yang mana seharusnya ia bisa lulus namun ia sengaja tidak ingin lulus. Tidak ingin bukan seperti Khairul Azzam namun karena takut akan tanggung jawabnya setelah lulus.