Transportasi Berbasis Online Solusi ataukah Masalah ?

Transportasi Berbasis Online Solusi ataukah Masalah ? Di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan dan lainnya sudah tidak asing lagi dengan yang namanya transpostasi berbasis online.
Transportasi Berbasis Online Solusi ataukah Masalah ? Di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan dan lainnya sudah tidak asing lagi dengan yang namanya transpostasi berbasis online.

Transportasi online merupakan transportasi yang mana menggunakan teknologi internet sebagai jembatan penghubung antara driver dan pemesan. Dengan menggunakan aplikasi yang terinstal di Android dan iPhone pengguna bisa memesan ojek online.

Transportasi Berbasis Online Solusi ataukah Masalah ?
Transportasi yang ditawarkan tidak hanya kendaraan yang beroda 2 atau motor namun juga beroda 4 yakni mobil. Soal tarif perusahaan yang menyediakan jasa transpotasi online ini memiliki standart tersendiri. Dan juga sudah mengikuti peraturan dari pemerintah.

GO-Jek, Grab, Uber dan lainhya adalah perusahaan yang menjembatani atau perusahaan yang menyediakan layanan Ojek Online atau transportasi online. Perusahaan ini sudah hadir di banyak kota di Indonesia. Dengan adanya Transportasi yang memanfaat teknologi ini ada yang menyambutnya dengan senang dan adapula yang tidak suka.


Di surabaya beberapa waktu yang lalu ada demo yang mana menolak adanya transportasi Online. Yang menolak adalah mereka para sopir konvensional. Mereka mengganggap bahwa adanya transportasi Online menghambat jatah mereka. Apakah benar seperti itu ?


Sebenarnya transportasi online ini memudahkan bukan malah merepotkan. Kebanyakan masyarakat pun senang dengan transportasi online ini. Alasanya adalah lebih mudah, cepat dan juga murah.
Kalau dibandingkan dengan angkutan umum yang malah menyebabkan macet tentunya masyarakat lebih mendukung Ojek Online. Kenapa menyebabkan macet ? Coba saja kita lihat kenyataannya, angkutan umum kalau berhenti tanpa menghiraukan sekelilingnya karena berebut penumpang dengan angkutan lainnya.

Harusnya pemerintah mencari solusi agar para sopir angkutan umum mau menerima adanya angkutan yang berbasis online. Atau bahkan kalau bisa mengatur bagaimana angkutan-angkutan tersebut bisa mengalahkan sistem online. Seperti halnya di Jepang. Di jepang transportasi online malah kalah dengan sistem tranportasi "konvensional jepang". Entah seperti apa sistem yang dibuat pemerintah jepang sehingga para penyedia layanan transportasi online dibuat kalang kabut dan mau tidak mau harus bekerja sama dengan pemerintah jepang disana. Atau paling tidak seharusnya pemerintah memberikan sosialisasi kepada para sopir angkutan umum yang konvesional bahwa sistem online itu memudahkan bukan malah menyusahkan. Perkembangan teknologi yang maju juga harus didukung SDM yang maju pula.