Abu Muslim Al Khaulani : Kisah Wali Allah Yang Punya Istri Judes

Abu Muslim Al Khaulani : Kisah Wali Allah Yang Punya Istri Judes dan Galak yang merubah pasir menjadi tepung roti

Abu Muslim Al Khaulani : Kisah Wali Allah Yang Punya Istri Judes - Para Sahabat Nabi Muhammad SAW memang memiliki cerita yang unik-unik, mulai dari yang menyedihkan, menyenangkan, menegangkan atau bahkan menginspirasi. Salah satunya adalah Abu Muslim Al Khaulani.

Kisah Abu Muslim Al Khaulani ini ada di dalam kitab Fathul Bari. Semasa hidup Nabi Muhammad SAW ada seorang yang bernama Abu Muslim Al Khaulani. Walaupun Abu Muslim Al Khaulani ini hidup sezaman dengan Nabi Muhammad namun beliau belum sempat bertemu atau berjumpa dengan Rasulullah sampai akhir hayatnya. Tetapi ada beberapa ulama yang mengkategorikan Abu Muslim Al Khaulani ini sebagai Tabi'in, walaupun sezaman dengan para khuralafaur-rasyidin dan para sahabat.  

Abu Muslim Al Khaulani sebenarnya juga ingin bertemu Rosulullah SAW ke Madinah. Tapi takdir berkata lain. Beberapa kali ia ingin bertamu ke kediaman Nabi Muhammad namun tetap saja gagal. 

Baca juga : Syekh Abul Fadhol As Senory At Tubani, Ulama Nusantara Asal Tuban

Pada suatu masa, akhirnya ia berangkat malam demi ingin bertatapp muka dan bicara langsung dengan Rosulullah SAW. Tapi pada saat perjalanan kabar bahwa Nabi Muhammad telah wafat seminggu yang lalu. Abu Muslim Al Khaulani sedih bukan main, pada akhirnya ia kembali ke Rumah.

Abu Muslim Al Khaulani dikenal oleh tetangga sebagia muslim yang taat dan juga hebat. Abu Muslim Al Khaulani juga dikenal sebagai orang yang mustajab doa-doanya. Tapi di suatu sisi ia diuji dengan memiliki istri yang judes bukan main. 

Zaman dulu perjalanan tidak seperti sekarang, dulu menggunakan onta, bahkan tidak jarang berjalan kaki. Setelah perjalanan Abu Muslim Al Khaulani sampai di rumahnya. Bukan di sambut dengan senyuman tapi malah di sambung sang istri dengan rengekan "Bumbu dapur habis mas, dan juga waktunya belanja" Rengek sang istri dengan muka yang datar.

Belum juga duduk ia merogoh saku, ia hanya menemukan beberapa dirham saja, lalu ia memberikan itu semua kepada sang istri.

Sebagai manusia biasa ia pun berkeluh kesah namun hanya dalam hati saja namun ia tetap sabar : "Ya Allah, Istriku, bukannya tanya kabar perjalananku ke Madinah dan bagaimana kabar Rasulullah Saw, baru sampai rumah langsung diminta uang belanja"

Setelah itu Abu Muslim Al Khaulani membersihkan diri kemudian duduk di kursi dirumahnya. Saat itu pula istrinya datang dan berucap : "Uang belanjanya tidak cukup mas, kurang tepung buat bikin roti" kata istrinya dengan wajah tanpa ekspresi.

"Baiklah, setelah ini akan kubelikan" Jawab Abu Muslim Al Khaulani. Dalam perjalanan menuju pasar ia bingung karena ia tidak memiliki uang sama sekali. Uang beberapa dirham sudah diberikan kepada sang istri.


Sebagai lelaki ia pun berusaha agar istrinya tidak tambah judes. Akhirnya ia punya ide. Ia memasukkan PASIR ke sebuah wadah. Abu Muslim Al Khaulani berencana pulang kemudian setelah memberikan wadah berisi pasir itu kepada istrinya ia langsung lari keluar untuk mencari pekerjaan serabutan di pasar agar bisa membelikan tepung.

Akhirnya ia sampai di ia memberikan bungkusan yang berisi pasir tersebut kepada sang istri, ia lalu lari keluar sebelum istrinya ngomel-ngomel. Ia pergi untuk mencari pekerjaan agar dapat uang dan membeli tepung.

Ia mondar-mandir ke pasar mencari orang yang sekira butuh bantuan pekerjaan. Tapi nasib berkata lain. Sampai sore hari ia dapat satupun pekerjaan. Sedih yang ia rasakan. Karena tidak pekerjaan yang dapat membelikan istrinya tepung. Abu Muslim Al Khaulani sadar omelan yang akan ia dapatkan ketika sampai di rumah.

Abu Muslim Al Khaulani pun berucap dalam hati "Bismillah, hamba ikhlas dan sabar menerima kekurangan dan kelebihan istri hamba ya Allah, Engkaulah yang Maha Tahu Segalanya"

Akhirnya Abu Muslim Al Khaulani pulang dengan hati pasrah. Setelah Abu Muslim Al Khaulani buka pintu rumah, betapa terkejutnya ia, semua masakan sudah siap di atas meja makan, termasuk roti.

Abu Muslim Al Khaulani pun bertanya kepada sang istri dengan rasa heran "Dari mana roti itu, memangnya tadi sudah beli tepung?"

Dan Sang istri pun menjawab dengan ketusnya "Bukannya kamu yang belikan, malah tanya ke saya"

Setelah itu Abu Muslim Al Khaulani sadar bahwa berkat ikhlas serta sabar saat menghadapi istri, doa-doanya menjadi mustajab. Abu Muslim Al Khaulani makan dengan lahap sambil tersenyum dalam hati karena kejadian yang ia alami hari itu.