Ciri Orang Baik Yang Gampang Dilihat - Sibuk atau sok Sibuk ? Sibuk boleh saja asalkan positif. Sesuai fitrahnya bahwa manusia ikhtiar di dunia, seperti mencari rezeki dengan bekerja, belajar dan sebagainya. Wajar saja, manusiawi.
Tetapi kesibukan yang baik dalam Islam adalah kesibukan yang sifatnya positif. Misalnya bekerja halal untuk menafkahir keluarga, mondok, sekolah, kuliah dan sebagainya. Jangan sampai sebaliknya. Melakukan hal mubadzir dan sia-sia.
Dalam Islam pun diajarkan demikian. Ajaran untuk meninggalkan hal yang sekiranya tidak bermanfaat dan terkesan mubadzir. Dalam suatu riwayat Nabi Muhammad SAW bersabda :
Ù…ِÙ†ْ ØُسْÙ†ِ Ø¥ِسْلاَÙ…ِ الْÙ…َرْØ¡ِ تَرْÙƒُÙ‡ُ Ù…َا لاَ ÙŠَعْÙ†ِيهِ
Diantara baiknya keislaman seseorang, dia meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat baginya (HR. Tirmidzi no. 2317).
Dalam hal ini Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyah menjelaskan di dalam hadis di atas bahwa Rasulullah ï·º telah mengumpulkan segala bentuk kesalehan dalam satu kalimat saja. Yang mana artinya meninggalkan segala sesuatu yang tidak berfaedah dari perkataan, perbuatan, pikiran serta segala aktivitas lahir juga batin.
Dalam hal ini harusnya sebagai muslim seharusnya merasa cukup dengan hadist di atas untuk dijadikan petunjuk karena keumuman maknanya yang mencakup segala hal. Suatu kegiatan yang baik sudah pasti akan bermanfaat sedangkan kegiatan atau aktifitas buruk akan berlaku sebaliknya.
Imam Hasan Al-Bashri berkata, "Tanda berpalingnya Allah dari hamba-Nya adalah Allah akan membuatnya sibuk dengan sesuatu yang tidak bermanfaat."
Dalam hal ini pun Imam Syafii pernah berkata bahwa : "Ada 3 hal yang akan meningkatkan daya pikir atau kecerdasan seseorang yaitu : berkumpul dengan ulama, berkumpul dengan orang saleh, serta meninggalkan perkataan yang tidak bermanfaat."
